About Me

My photo
Hanya ingin menari bersama pena. Menjelma melalui untaian kata tuk mengungkapkan segala rasa. Entah bahagia ataupun lara. Jika lara akan membuat hati bahagia. Jika bahagia hati akan lebih bahagia dari sebelumnya. Lagi berusaha menghilangkan kebodohan dalam diri dan melemahkan si nafsu.

Sunday, December 27, 2020

(Review) Buku Filosofi Teras

              Halo, aku mau mereview salah satu buku self improvemen nih .... Judul bukunya Filosofi Teras by Henry Manampiring. Sudah kenal belum sama buku filosofi teras? Hayoo? kalau belum tahu kamu dianjurkan untuk mengenal lebih dekat dengannya😅 Terutama bagi kamu yang sering sekali (sudah menjadi kebiasaan) marah dengan keadaan mungkin karena dimarahi orang tua, atasan atau dikecewain sama seseorang, insecure lihat sosmed yang tampilannya elegan semua, mudah tersinggung perasaan orang, omongan orang yang pedes, tingkah orang yang menyebalkan, khawatir masa depan, cemas keadaan saat ini sehingga membuatmu depresi berkepanjangan hingga stress (waduhh ... move on yuk!)

Kalau kamu belum mengenal buku ini yuk simak!🤗

               Filosofi teras? Apaan ya? Filosofi teras ialah aliran filsafat yunani romawi kuno, didirikan di kota Athena oleh Zeno, seorang pedagang kaya dari Siprus (sebuah pulau di Selatan Turki) yang terdampar di Athena karena kapal yang ditumpanginya karam. 
Selama di Athena Zeno belajar filsafat kepada berbagai filsuf kemudian iapun mengajar filosofinya sendiri di sebuah teras (dalam bahasa yunani disebut Stoisisme atau Stoa)

               Kaum Stoa ialah sebutan bagi pengikut filsafat ini. Lambat laun dari Zeno dilanjutkan dan dikembangkan oleh para filsuf seperti Seneca (seorang     dari Romawi), Marcus Aurelius (seorang Kaisar yang dikenal sebagai salah satu Lima Kaisar Yang Baik), Epictetus (seorang budak)

Apa Tujuan Filosofi Teras?

1. Mampu mengendalikan emosi negatif
2. Mengasah kebajikan, ada empat kebajikan.utama menurut stoisisme : kebijaksanaan, keadilan, keberanian, menahan diri.

Buku Ini Menjelaskan tentang Apa Sih?

Oke, aku akan memberikan sedikit point penting dari buku ini.

1. Hidup Selaras dengan Alam

            Jika menginginkan hidup baik harus selaras dengan alam. Segala peristiwa yang terjadi mengandung sebab akibat. Jadi setiap kita menjumpai kejadian yang tidal mengenakkan seaungguhnya kejadian itu ada sebabnya mengapa kejadian itu bisa terjadi sehingga menimbulkan akibat yang sedang kita lalui. Sebaiknya menggunakan nalar atau akal kita dalan.memaknai kejadian yang sedang terjadi terutama kejadian yang mungkin tidak mengenakkan. Tidak perlu menghujat mengapa kejadian tersebut bisa terjadi, marah-marah dan enggak jelas. Akan tetapi, kita berpikir dulu mengapa kejadian itu bisa terjadi karena ada sebab sebab tertentu kejadian itu terjadi hingga menimpa diri kita. Jika kita hidup tidak selaras dengan alam maka kita akan mengekang apa yang telah terjadi atau kejadian kejadian yang menimpa kita. Alhasil kita sering marah marah, enggak enak hati, jengkel dan sebagainya karena kita mengekang. Selaras dengan alam ini seperti takdir yang telah terjadi (hal hal yang menimpa)

2. Dikotomi Kendali

          "Some things are up to us, some things are not up to us" -Epictetus (hlm.42)
 Hidup manusia dipengaruhi oleh 2 hal yaitu apa yang bisa kita kendalikan dan apa yang tidak bisa kita kendalikan atau sesuatu yang dalam kendali dan sesuatu yang diluar kendali. Sesuatu yang bisa kendalikan yaitu segala apa yang ada di dalam diri kita seperti potensi, sikap, persepsi kita. Sedangkan sesuatu yang diluar kendali kita seperti kekayaan, jabatan, keluarga, kesehatan, prestasi, pekerjaan, omongan orang, perasaan doi.
Sebaiknya seseorang fokus dengan apa apa yang bisa dikendalikan karena kebahagiaan yang sejati dapat diraih dengan apa apa yang bisa kita kendalikan. Bahagia tergantung pola pikir, perasaan kita. Bahagia bisa kita ciptakaan sendiri setiap waktu dengan menghiraukan apa apa yang tidak bisa kita kendalikan. Jika kita fokus dengan sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan alhasil kita menjadi budak sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, terombang ambing, mudah marah, enggak fokus, cemas, takut dan suka bawa perasaan.

              Misalnya seseorang yang ingin mendapatkan nilai bagus. Apa yang seharusnya dia lakukan? Usaha dan berdoa 'kan? Usaha dengan mengumpulkan tugas tepat waktu, cari muka guru mungkin jadi moderator presentasi, aktif bertanya kepada guru. Fokusnya mengelola dirinya (usaha) Jika sudah usaha berdoa. Kalaupun nilainya bagus alhamdulillah. Jika tidak bagus ya tidak mengapa baginya karena dia sudah usaha dan berdoa. Segala hal terbaik Allah yang memberi. Jadi dia tidak kecewa, tidak marah, ngambek dengan hasil tetapi, dibuat pelajaran dan pengalaman, membuatnya lebih bisa terpacu lagi.  Jika dia hanya fokus pada nilai bagus. Alhasil dia bisa saja dengan jalan mencontek ketika ujian atau mengumpulkan tugas mencontek tugas teman yang pintar atau sudah usaha dan doa tetapi, kecewa dengan nilai yang kurang bagus? Padahal nilai bagus itu diluar kendali kita. Nilai bagus tergantung guru dan hak Allah (hasil Allah yang menentukan) Memangnya jika tidak dapat nilai bagus ketika sudah usaha dan doa tidak bahagia? kecewa, ngambek? Semua itukan diluar kendali kita. Ya find lah. Jika teru s dipikirkan malah pusing sendiri, hancur hati sendiri  stres sendiri, merusak diri sendiri kan? masa depan yang seharusnya kita perbaiki saat ini tetapi, masih berlarut dari kegagalan mendapat nilai bagus. Nilai bagus kehendak Allah. Allah juga memiliki kebebasan apakah kita kayak dapat nilai bagus atau enggak? Jadi fokus kita adalah usaha dan berdoa kepada-Nya yang terbaik karena hanya sesuatu yang bisa kita kendalikan saja yang mampu kita lakukan. Selain usaha dan doa yang bisa kita kendalikan ialah sikap kita menerima keberhasilan atau kegagalan mendapat nilai bagus. Jika berhasil mendapat nilai bagus ya bahagia karena memang itu yang terbaik dari Allah begitu pula dengan gagal mendapat nilai bagus tetap bahagia dengan hasil yang terbaik dari-Nya juga
Menurut kaum stoa, bahagia itu tidak terikat oleh apapun. Bahagia murni dari dalam diri kita, bisa kita ciptakan dengan sesuatu yang bisa kita kendalikan . Sedangkan sesuatu yang diluar kendali kita ialah alat mencapai kebahagiaan. Jadi jangan menggantungkan bahagia dengan sesuatu yang diluar kendali kita (kekayaan, pekerjaan, pendidikan, keluarga, kesehatan, jabatan) karena sesuatu yang diluar kendali kita bersifat fana (rusak) Jika alat tersebut rusak maka kebahagiaan kita apakah juga rusak (jika menggantungkan bahagia dengan sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan)? Pasti. Maka dari itu bahagia itu bebas (kita yang menciptakan, dibawah kendali kita, akal pikiran, persepsi, perasaan kita)

3. Mengendalikan Interpretasi dan Persepsi

               Setiap kejadian bersifat datar (tanpa ada kesan negatif atau positif)  yang menjadikannya baik atau buruk ialah persepsi (penerimaan dari kejadian) kita. Apakah kita memiliki persepsi positif atau negatif terhadap kejadian tersebut. Persepsi positif dapat dibangun dengan menggali sebab dan akibat kejadian hingga menimpa kita.
Begitu pula interpretasi (pemberian pandangan terhadap sesuatu) kita terhadap sesuatu (baik yang terjadi, telah terjadi ataupun akan terjadikita perlu menggali sebab akibat dengan nalar yang menjadikannya terjadi (menerpa kita) sesuai dengan persepsi kita. Positif (semangat, berambisi, percaya diri memandang sesuatu) atau negatif (khawatir, cemas, ragu, rendah diri memandang sesuatu)

            . Menurut stoisisme respon berupa emosi negatif yang muncul terhadap kejadian atau peristiwa yang tidak mengenakkan seperti, dimarahin orang tua, dosen, uang hilang datang secara reflek (otomatis) hal ini wajar. Terima saja respon berupa emosi negatif tersebut dari dalam diri kemudian langkah selanjutnya jangan diteruskan mulai pakai nalar kita menerapkan metode S.T.A.R (Stop, Think and Assess = berpikir dan menilai, Respond = tindakan yang tepat)

           Stop, menghentikan tindakan sejenak (tindakan yang membuat marah atau emosi negatif lainnya) untuk menenangkan hati dan pikiran
           Think and Assess, memikirkan dan menilai mana yang memang fakta mana yang hanya interpretasi kita sendiri misalnya, kamu terkena macet, macet itu fakta atau kejadian yang memang kamu hadapi saat ini kemudian kamu marah marah bilang kalau macet hanya buang buang waktu saja, kemudian menambahkan bahwa kamu akan dimarahi oleh atasan kamu (interpretasi kamu/pemikiran irrasional/belum pasti kejelasannya) coba kamu menilai apakah macet itu dibawah kendali kamu? jelas bukan, macet terjadi begitu saja atau diluar kendali kamu. Apakah macet membuang waktumu? (coba pikitkan)
           Respont, coba disaat macet buat baca berita, buku, menyiapkan hal hal yang diperlukan saat di kantor, mendengar musik, mengobrol bersama anak.atau istri dan banyak lagi. Hanya perlu mengubah interpretasi saja dari yang negatif menjadi positif. 

               Memiliki mental tangguh dibutuhkan benteng yang tangguh pula. Benteng yang tangguh tersebut dapat dibangun dalam pikiran kita. Jika pikiran kita bagus (stabil) maka kita akan memiliki mental tangguh (berprinsip, teratur, percaya diri, toleran, tidak mudah baper)

4. Memperkuat Mental

                 Menguatkan mental dengan metode imunisasi mental dengan menginjeksikan interpretasi negatif ke dalam diri nama lainnya _premeditation malorum_ atau memikirkan hal hal buruk agar nantinya kebal atau bisa mengendalikan kejadian buruk yang memungkinkan terjadi. Metode ini mengajak kita untuk mengendalikan diri sejak awal (sebelum kejadian buruk terjadi) semacam peribahasa lebih baik mencegah daripada mengobati. Bukan berarti kita fokus dengan sesuatu diluar kendali (kejadian buruk) tetapi kita berusaha mencegah respon negatif yang kita keluarkan terhadap sesuatu diluar kendali (kejadian buruk) tersebut. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?

                 Sesuatu yang diluar kendali tidak mempengaruhi baik atau buruknya kita (kekayaan, pekerjaan, jabatan, keluarga, kesehatan, omongan orang, perasaan orang) Akan tetapi, sesuatu yang didalam kendali mempengaruhi baik atau buruknya kita (sikap, perkataan, perilaku, perasaan, persepsi, interpretasi, pemikiran kita)
Jangan Dibikin Ribet Hal Hal Remeh (Gitu Aja Kok Repot by Gus Dur), jika ada kejadian yang tidak mengenakkan apakah perlu menghabiskan energi dan waktu untuk marah-marah? Apakah hasilnya sepadan? Berubah lebih baik sesuai yang kita maukah jika kita marah-marah? Atau kita hanya perlu menghindari, mengganti atau berbicara baik-baik? misalnya, sup yang kita bawa tumpah gara-gara disenggol teman. Apakah dengan jalan marah-marah masalah akan selesai? Apa justru malah menguras energi dan waktu kita? Apakah tidak melukai hatinya juga hati kita?

                Filosofi teras mengajak kita bahwa kita adalah pengguna kebaikan dan rezeki bukan pemilik. Maka segala hal yang hadir atau melekat pada kita adalah pinjaman. Dipergunakan untuk apa pinjaman tersebut? kebaikan atau keburukan. Pada akhirnya pinjaman itu akan diambil oleh pemiliknya dan tidak ada sesuatu apapun yang melekat pada kita selain hasil dari penggunaan pinjaman tersebut (kita rawat atau justru merusak? dipergunakan untuk kebaikan atau keburukan?) Jikalaupun ternyata sebagian kecil pinjaman itu  diambil, kita enggak ada rasa menyesal atau kecewa karena sesungguhnya kita tidak punya apa-apa, kita hanya dipinjami (segalanya bukan milik kita)

5. Hidup di antara Orang yang Menyebalkan

                Jika bertemu dengan orang yang merusak (memang salah) maka hal yang pertama ialah memberi tahu kebenarannya kemudian jika dia tidak mau diberitahu atau nyolot kita sebaiknya menahan emosi (mengatur kendali diri karena sikap nyolotnya diluar kendali diri)
Lebih baik meninggalkan orang (teman) yang memang tidak bisa kita kendalikan atau memberi dampak negatif
Memilih teman bukan berarti tentang perbedaan suku, adat, keluarga, kecerdasan tetapi atas dasar karakter. Jika berkarakter buruk jauhilah karena dapat merusak mental kita.  
Sejatinya ketika orang lain menghina kita kemudian kita terhina maka yang salah adalah kita. Mengapa terhina? padahal mungkin dia hanya bercanda atau itu hanya sudut pandang dia (menurutnya) Jadi seseorang yang bersikap menyebalkan kepada kita sebenarnya bagaimana saja kita menanggapinya dengan lelucon, biasa saja atau malah marah. Jika kita merasa terhina maka kitalah.yang menciptakannya karena menurut filosofi teras orang yang menghina sebenarnya tidak benar benar menghina mungkin hanya bercanda atau sudut pandangnya.
Kaum stoa begitu santuy bukan menanggapi orang orang menyebalkan karena orang orang menyebalkan tersebut diluar dari kendali kita, langkah yang paling tepat dengan mengkondisikan sesuatu yang dibawah kendali kita

6. Menghadapi Kesusahan dan Musibah

                Hidup kaya atau enggak biasa saja. Sebaiknya kita melatih diri hidup sederhana setiap harinya, percaya diri dengan apa yang ada. Melatih diri untuk susah agar ketika semua hilang (sesuatu yang kita cintai hilang) kita lebih bisa mengatur rasa sabar dan membuat kita lebih bisa menghadapi dan mengikhlaskan. Kita menjadi manusia yang tangguh setelah ditimpa musibah, hal ini tergantung seberapa lama kita bertahan ketika menghadapi musibah atau ujian yang menerpa hingga musibah atau ujian itu tidak kuasa lagi mempengaruhi kita.

7. Menerapkan Filosofi Teras dalam Parenting

                Penulis belajar menerapkan filsafat ini di dalam dunia parenting. Menjadi orang tua tidak selalu memaksakan anak untuk mengikuti keinginanannya, adakalanya anak dibebaskan sesuai keinginan dan kebutuhannya karena tidak semua dari anak masuk ke dalam sesuatu yang bisa kita kendalikan. Sesuatu yang di dalam kendali kita seperti uang saku, pembayaran sekolah, kebutuhan makanan, pendidikan nilai agama, pemilihan sekolah (mengarahkan), pendidikan budaya dan etika. Kita sebagai orang tua mengarahkan dan mendidik anak bukan memaksakan. Sebaiknya sejak dini anak dilatih untuk bisa mengambil pilihan sendiri dan mendidiknya untuk bisa bertanggungjawab dengan pilihannya tersebut misal, dengan menanyakan hari ini mau kegiatan belajar yang bagaimana? atau ketika mau pergi keluar rumah untuk liburan ternyata hujan kita tidak perlu marah karena tidak jadi liburan (cuaca diluar kendali kita jadi cukup menyikapi sesuatu yang bisa kita kendalikan yaitu bersikap yang baik) Ajak anak untuk memanfaatkan waktu hingga hujan reda, jika hujan tidak kunjung reda (sampaui larut malam membuat tidak jadi liburan) maka manfaatkan waktu yang ada dengan menanyakan kepada anak. Mau main apa kita? atau cuaca lagi tidak baik kita ganti liburan dengan apa?

8. Filosofi Teras dalam Menghadapi Kematian

             Jika kita bisa menyikapi emosi negatif dan selalu berupaya berbuat kebajikan maka hidup kita akan bahagia, tenang dan nyaman. Dimanapun dan kapanpun kematian menjemput kalau kita selalu ada dalam kebaikan (hati dan pikiran tenang) maka kematian tidak perlu dirisaukan karena kematian ialah sesuatu yang diluar kendali kita. Kematian pasti menjemput, yang perlu disikapi ialah.sesuatu yang di dalam kendali kita (waktu kita digunakan buat apa? bagaimana kita menyikapi atau memaknai kehidupan ini?)

                  Setiap buku pasti memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri bagi pembacanya, tergantung kenyamanan pembaca itu sendiri. Semoga review buku filosofi teras ini membantu teman-teman, menambah keilmuan dan wawasan. Lebih lanjutnya bisa membaca sendiri versi lengkapnya.

Sekian dan Terimakasih, Semoga Bermanfaat😚

Monday, January 16, 2017

TATA CARA ADZAN & IQAMAH


Tata cara adzan     :
·       Adzan dalam keadaan suci
·       Adzan dalam keadaan berdiri
·       Menghadap kiblat
·       Memasukkan jari ke dalam  telinga
·       Menyambung tiap dua* takbir
·       Menoleh kepala ke kanan ketika mengucapkan “Hayya ‘alasshalah”
·       Dan menoleh kepala ke kiri ketika mengucapkan “Hayya ‘alal falah”
·       Menambah “Ash shalatu khairum minannaum” pada adzan shubuh
  Tata cara iqamah    :
·       Iqamah dalam keadaan suci
·       Iqamah dalam keadaan berdiri
·       Memasukkan jari ke dalam telinga
·       Membaca dengan suara lantang & merdu
·       Dibaca agak sedikit cepat
·       Setelah “Hayya ‘alal falah” ditambah “Qad qaa matissholah”
 “Semoga bermanfaat ya.......!”

SIMPLE PRESENT TENSE



v
·       Fungsi  : menyatakan kebiasaan sehari-hari
·       Rumus  : (+) S+V1s/es+O+Adverb
           (-) S+Do/Does+not+V1+O+Adverb
           (?) Do/Does+S+V1+O+Adverb?
·       Note   :SHE,HE,IT        =tunggal
         I,YOU,THEY,WE  = jamak
 Bentuk jamak yang lain     = Dina &  Tina, children,men,women,parents dll.
 kata kerja + es jika huruf belakangnya adalah CH,SH,O,X,Y,jika subjeknya tunggal yaitu : She,He,It
·       Cara mudah menghafal : SHE,HE.IT pakai s/es,does karena tunggal.Kalau  I,YOU,THEY,WE(ayuthewe) tidak pakai s/es,do karena jamak.
·       Example :
 1) My mother wash herdress every       morning
Jawab : (+) My mother washes herdress every   morning
            (-) My mother does not wash herdress every morning
          (?) Does your mother wash herdress every morning?
2) You and I go to school together at 06.45 am
Jawab  : (+) You and I go to school together at 06.45 am
         (-) You and I do not go to school together at 06.45 am
          (?) Do they go to school together at 06.45 am?
3) The police men catch the thief to night
Jawab  : (+) The police men catch the thief to night
           (-) The police men do not catch the thief to night
             (?) Do the police men catch the thief to night?
4) I study english in the classroom
Jawab  : (+) I study english in the classroom
         (-) I do not study english in the classroom
         (?) Do you study english in the classroom?
5) My uncle and I speak javanish everyday
Jawab  : (+) My uncle and I speak javanish everyday
            (-) My uncle and I do not speak javanish everyday
              (?)Do they   speak javanish everyday?
6) Dika play football in the field
Jawab  : (+) Dika plays football in the field
              (-) Dika does not play football in the field
            (?) Does dika play football in the field?

“Semoga bermanfaat ya......!”

Thursday, April 7, 2016

ASMAUL HUSNA

https://shafiqolbu.files.wordpress.com/2011/07/carta-asma-ul-husna-sq.png
Add caption
A,Pengertian  dan Dalil Asmaul Husna
      Asma = nama -nama
      Husna = baik
   Jadia,asmaul husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah SWT
  Dalil :Q.S Al-A'raf:180
           Hasil gambar untuk dalil asmaul husna al a'raf ayat 180
 Artinya:"Hanya milik Allah asmaul husna,maka bermohonlah kepadanya dengan menyebut asma-ul-hulsna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

B. 10 Asmaul Husna dan Artinya
     1) Al-Aziz             : Allah Maha Perkasa
     2) Al-Gaffar          : Allah Maha Pengampun
     3) Al-Basith          :Allah Maha Melapangkan Rizki
     4) An-Nafi'            : Allah Maha Memberi Manfaat
     5) Ar-Rauf             : Allah Maha Pengasih
     6) Al-Barr              : Allah Maha Melimpahkan Kebaikan
     7) Al-Hakim          : Allah Maha Bijaksana
     8a0 Al-Fattah        : Allah Maha Memberikan Keputusan
     9) Al-Adl              : Allah Maha Adil
   10) Al-Qayyum      : Allah Maha Mandiri

C.Memahami Kebenaran Asmaul Husna
     1) Al-Aziz
            Tak ada satupun makhluk yang dapat mempertahankan hidupnya jika Allah berkehendak mati
     2) Al-Gaffar
            Allah mengampuni dosa hambanya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh
     3) Al-Basith
           Allah melapangkan dan menyempitkan rizki seseorang yang dikehendaki-Nya
     4) An-Nafi'
          Nyamuk identikdengan penyakit lalu manusia berusaha
 

Monday, November 16, 2015

PAHLAWAN

Pahlawan

Kau berjuang demi bangsa Indonesia
Image result for pahlawan yang sedang perangKau pantang menyerah demi misim
Untuk membanggakan bangsa Indonesia
Menuju puncak kemerdekaan
Katamu di dalam hati hanya satu merdeka,merdeka,dan merdeka
Untuk menyemangatkan hatimu
Hatimu sangat mulia
Darah bercucuran di medan perang
Tapi tak kau hiraukan
Oh pahlawan
Jasamu tanpa tanda jasa

SAHABAT SEJATI


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwlMp-MVfT5z38iB7fQYYDCporg5iCfYD_XfMb1ArrfxPI6WZysjSotOCZ33WWisXJScbRlFY7n2i9YVDb3tvKIpoq5absJk59JJSP1Lt5GzKnXOS8uGOSbhs1Y9EnXGN-NE6gwgqL-4c/s1200/2_akhwat_by_ryuchi87-d38xcxk.jpg


Oh sahabat....

Kau selalu menemaniku disaataku sedih
Mengingatkanku disaat aku lupa
Mengajariku disaat aku tak bisa
Di sekolah kita bercanda,tertawa,dan bermain bersama
Di saat perpisahan itu kita jarang berjumpa karena berbeda sekolah                               
        Oh sahabat....
        Aku rindu pada kalian 
        Aku rindu candamu,tawamu,dan ajakanmu
        Aku ingat kita pernah berjanji kalau kita takkan pisah 
        Sahabat sejati adalah orang yang dapat   mengertikanku
        Tentang semua masalah,kesedihan hingga kegembiraan kita rasakan bersama
Oh sahabat....
Aku tak akan melupakan kalian sahabat 
Semoga kelak kita dapat berjumpa lagi 
karena aku hanya dapat mengenang kenangan kenangan indah bersama kalian 
Wahai sahabat

Friday, November 13, 2015

About Me


 

About Me


             Penulis artikel diatas bernama Erna Septiana, lahir di Kediri tepatnya  21 September 2001.Ayahnya bernama Sutaji dan ibunya bernama Kariani.Kedua orangtuanya sangat bangga padanya karena prestasinya                                                                                                
Erna tinggal di Dsn.Botorejo,Ds.Kencong,Kec.Kepung,Kab.Kediri,Jawa Timur,ia suka menulis puisi, baginya puisi adalah tempat menyurahkan segala isi hatinya.Kalian bisa berhubungan dengan Erna melalui Fb  : Erna Septiana ,Email   : ernaseptiana229@gmail.com